Senin, 15 Desember 2014

Akibat Kelebihan dan Kekurangan Serat



             Makanan berserat sangat dianjurkan untuk menjaga tubuh tetap ramping, sehat dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Tapi konsumsi serat berlebihan ternyata juga berbahaya bagi tubuh
Mengonsumsi makanan serat tinggi memang memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker usus besar dan kanker payudara.
Para ahli menyarankan, orang dewasa rata-rata membutuhkan sekitar 25 gram (perempuan) sampai 30 gram (laki-laki) dan sekitar 20 gram untuk anak-anak. Tapi bila orang mengonsumsi serat hingga lebih dari 45 gram per hari, maka serat tersebut justru bisa berakibat buruk bagi tubuh.
Dilansir dari Buzzle, Jumat (8/10/2010), berikut 5 akibat kebanyakan mengonsumsi serat:

1.Sembelit
            Sebenarnya bila orang makan serat dengan jumlah yang cukup dan sesuai, maka serat akan membersihkan perut dan kotoran di usus bisa menjadi lebih lunak. Tapi jika mengonsumsi serat lebih dari kebutuhan tubuh, serat justru dapat membuat sembelit (susah buang air besar).
            Hal ini karena serat menyerap air ketika melalui sistem pencernaan. Jadi jika orang terlalu banyak konsumsi serat, air dalam saluran cerna pun banyak yang diserap. Akibatnya bisa menjadi susah buang air besar.

2. Dehidrasi
            Dengan alasan yang sama yaitu serat dapat menyerap air, maka tidak mengherankan bila orang yang mengonsumsi terlalu banyak serat menjadi dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).


3. Perut kembung
            Perut kembung merupakan emisi gas produk sampingan kombinasi proses pencernaan dalam tubuh. Serat berlebih bisa menyebabkan perut kembung karena bakteri dalam usus mencerna serat secara berlebihan, sehingga membuat gas sebagai produk sampingannya.

4. Kenaikan berat badan
            Orang biasanya makan banyak serat dengan harapan dapat menjaga berat badan. Tapi dengan makan serat berlebihan justru malah dapat menyebabkan orang mengalami kenaikan berat badan.
            Hal ini terjadi karena banyak serat berarti menyerap banyak air. Jadi jumlah air yang tidak diperlukan mungkin akan disimpan dalam tubuh, yang disebut retensi air. Air yang ditahan ini akhirnya yang membuat berat badan Anda menjadi naik.

5.Susah hamil
            Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serat yang terlalu banyak bisa menurunkan kadar estrogen dan beberapa hormon reproduksi lainnya seperti progesteron, hormon luteinizing dan follicle-stimulating hormone.
            Asupan serat yang tinggi terutama dari buah-buahan juga dikaitkan dengan risiko tinggi memiliki siklus menstruasi anovulatori, yaitu ovarium gagal melepaskan sel telur. Penemuan ini telah dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition
            Serat memang sangat bermanfaat bagi tubuh, tapi harus diingat bahwa sesuatu yang berlebihan tentunya juga membawa efek yang buruk. Jadi, sebaiknya selalu perhatikan pola makan dan makanlah sesuai kebutuhan tubuh.
Akibat Kekurangan Serat ternyata menyebabkan beragam penyakit berbahaya, yang diantaranya obesitas, hipertensi, aterosklerosis, hiperlipidemia, kencing manis, batu empedu, hiatal hernia, penyakit divertikulosis, wasir, kanker usus besar, sakit gigi dan ganguan kesehatan lainnya. Dan perlu anda ketahui bahwa 2/3  kasus hipertensi disebabkan oleh obesitas atau kegemukan, yang kedua penyakit ini disebabkan karena kurang serat.
            Penyakit-penyakit yang terkait dengan kekurangan serat pangan tersebut sebenarnya bisa dihindari dengan mengonsumsi makanan yang mengandung pati dan serat dalam jumlah 20-35 gram/hari. Dengan mencukupkan serat harian maka kelebihan lemak jenuh, kolesterol, gula dan natrium dapat dihindari. Hal ini juga dapat membantu mengontrol berat badan.


Makanan Berserat Mencegah Kegemukan
            Alasan serat pangan dapat mencegah obesitas, adalah makanan tanpa serat mengandung energi jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang mengandung serat. Makanan berserat meningkatkan intensitas pengunyahan, memperlambat proses makan, dan menghambat laju pencernaan makanan. Diet serat dapat meningkatkan ekskresi lemak dan nitrogen melalui feses. Makanan yang mengandung serat akan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan anda untuk makan.
            Pelaku Vegetarian dengan diet kaya serat pangan, akan mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang bukan vegetarian. Hal ini telah terbuktikan, bahwa pergantian makanan dari diet rendah serat ke tinggi serat akan menurunkan tekanan darah pada orang sehat dan diikuti dengan penurunan berat badan.
            Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Swedia menunjukkan, bahwa serat gum guar efektif menurunkan tekanan darah tinggi meski tanpa diikuti langkah untuk penurunan berat badan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gum guar dapat dipakai sebagai alternatif pengganti obat untuk menurunkan tekanan darah (hipertensi).


Jenis Makanan Tinggi Serat
            Makanan yang mengandung serat tinggi adalah sayuran, buah-buahan, serealia, dan jenis kacang-kacangan. Adapun kandungan serat pangan pada berbagai jenis sayuran tropis adalah sebagai berikut daun kelor (4,53%), bayam (3,28%), kacang panjang (3,34%), biji kecipir (2,94%), paria (2,59%), daun talas (2,58%), brokoli (2,63%), rebung (2,56%), pecay (1,58%), kecambah kedelai (1,27%), sawi (1,01%), dan ketimun (0,61%).              Kandungan serat pangan untuk menghindari beragam penyakit Akibat Kekurangan Serat dari buah-buahan tropis adalah lemon (2,06%), pisang (1,63%), nanas segar (1,46%), orange (1,08%), mangga (1,06%) dan pepaya (0,91%). Sedangkan pada jenis Kacang-kacangan yang banyak mengandung serat adalah kacang tolo (4,5%), kacang hijau (4,3%), kacang merah (3,8%), kedelai (1,9%), kacang tanah (1,4%). Mengkonsumsi makanan berserat ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan, selain dapat mencegah beberapa penyakit yang serius, mengkonsumsi makanan berserat  juga memberikan rasa kenyang serta dapat melancarkan pencernaan.Sebuah penelitian membuktikan kalau seseorang rutin memenuhi kebutuhan harian serat (14 gram setiap 1.000 konsumsi kalori) memiliki kesempatan hidup 9 tahun lebih panjang. Serat  berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh yang biasanya memicu penyakit  jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Dalam sebuah penelitian jangka panjang, mengkonsumsi makanan berserat mampu mencegah penyakit jantung. Penelitian tersebut juga membuktikan kalau serat berkhasiat mencegah inflamasi (peradangan).
            Serat didapat dari gandum (misalnya oatmeal, roti gandum, beras merah), sayur-sayuran (misalnya wortel, brokoli, kangkung, bayam), buah-buahan (misalnya apel,pisang,jeruk )serta kacang-kacangan (buncis, kacang polong, kacang kedelai).
            Berbagai penelitian kesehatan telah membuktikan bahwa kekurangan asupan serat ternyata beresiko mendatangkan penyakit.
            Berikut beberapa penyakit yang dapat timbul akibat kurang mengkonsumsi serat :


Kencing Manis (Diabetes Militus)
            Pola makan dengan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko wanita terkena Diabetes tipe II. Diet kaya serat tinggi dapat memperlambat penyerapan gula dalam darah sehingga mengurangi risiko terkena diabetes hingga 28 %


Kolesterol tinggi
            Hasil studi menunjukkan bahwa makanan yang tinggi serat dapat menurunkan kolesterol. Serat yang larut dalam air bersifat mengikat kolesterol, dan membantu untuk menyingkirkan kolesterol dari sistem pencernaan. Hal inilah yang membuat kolesterol dalam darah turun.


Penyakit Jantung Koroner
            Akibat kurang serat dalam makanan sehari-hari dapat menyebabnya tinggi kadar kolesterol tubuh yang dapat menyebabkan risiko terkena penyakit jantung koroner meningkat. Studi menunjukkan bahwa dengan meningkatkan asupan serat  rata-rata 10 - 20 gram perhari maka risiko kematian akibat penyakit jantung dapat diturunkan  sampai dengan 19-27 % .


Kanker
Menurut National Cancer Institute sekitar sepertiga kasus kematian akibat kanker disebabkan oleh pola makan yang salah. Menurut hasil penelitian, diet yang tinggi serat  dapat mengurangi risiko b

Ambeien atau wasir
Bila kurang serat  dan tidak cukup minum air dapat menyebabkan feses menjadi  keras dan sulit dikeluarkan. Saat BAB perlu mengejan  sehingga meningkatkan risiko timbulnya wasir.


Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
            Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan serat yang tinggi dapat menurunkan baik tekanan darah sistolik dan diastolik.
            Beberapa kanker, termasPola makan kaya serat tidak hanya membuat Anda merasa kenyang dan melancarkan pencernaan, tetapi juga menjadi cara ampuh untuk melawan penyakit. Beberapa penyakit yang mungkin diakibatkan oleh kurangnya serat antara lain:


Kolesterol tinggi atau penyakit jantung.
            Hasil studi menunjukkan bahwa makanan yang rendah kandungan kolesterol dan lemak jenuhnya, serta tinggi akan sayuran dan gandum utuh, dapat menurunkan kolesterol sebanyak 0,5% hingga 2% untuk setiap gram serat yang larut dalam air dan dikonsumsi setiap hari. Serat yang larut dalam air bersifat mengikat kolesterol, dan membantu untuk menyingkirkannya dari sistem pencernaan. Hal inilah yang membuat kolesterol dalam darah turun, dan mengurangi penyimpanan kolesterol dalam pembuluh arteri. Serat yang larut dalam air akan membentuk substansi dalam bentuk seperti gel. Sumber serat yang larut adalah oats, legume (buncis, kacang polong, kacang kedelai), apel, pisang, buah beri, barley, dan beberapa sayuran.


Diabetes.
            Serat tak hanya membantu penanganan diabetes, tetapi juga menjadi pencegahan yang efektif. Diet kaya serat terbukti mampu mengurangi risiko diabetes hingga 28%. Sedangkan pola makan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko wanita dalam menciptakan diabetes tipe II.
uk kanker usus besar.


Hemorrhoids.
             Hemorrhoids, atau vena yang membengkak di dekat anus dan usus besar bagian bawah, dapat berkembang ketika dipaksa mendorong atau mengejan saat BAB. Mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan gandum utuh, serta minum cukup banyak air, dapat membantu mencegah dan menyingkirkan hemorrhoids. Karena, feses yang Anda hasilkan lunak, sehingga mampu melewati sistem pencernaan dengan mudah. Bila feses keras sehingga menimbulkan perdarahan, segera konsultasikan dengan dokter. Hal ini bisa merupakan tanda masalah kesehatan yang lebih serius.


Irritable bowel syndrome (IBS).
            Saat perut bergejolak, saraf-saraf dan otot-otot pada usus besar menjadi sangat sensitif terhadap beberapa makanan. Hasilnya, perut bisa kram, kembung, ingin kentut terus karena penuh gas, diare, dan konstipasi. IBS memang tidak ada obatnya, namun gejalanya dapat dikurangi dengan mengonsumsi obat-obatan, mengurangi stres, dan menghindari pemicunya, seperti makanan berlemak, alkohol, dan minuman bersoda. Serat, seperti yang terdapat pada dedak atau bekatul, gandum utuh, dan sayuran, dapat mengurangi gejala IBS (khususnya konstipasi), karena membuat feses lunak, utuh (tidak terpotong-potong), sehingga Anda tak perlu ngeden untuk mengeluarkannya.
            Jika Anda tidak terbiasa mengonsumsi banyak serat, dan ingin mencoba mengubah pola makan Anda, lakukan secara berangsur-angsur. Selain itu, jangan berlebihan mengonsumsinya, karena juga dapat menyebabkan gejala yang sama, seperti kram, gas dalam perut, kembung, dan diare. Anda bisa mencegah masalah ini dengan menambahkan beberapa gram serat saja setiap hari. Cara yang mudah untuk melengkapinya adalah dengan minum dua cangkir minuman bebas kalori setiap selesai makan.