Makanan berserat sangat dianjurkan untuk
menjaga tubuh tetap ramping, sehat dan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Tapi konsumsi serat berlebihan ternyata juga berbahaya bagi tubuh
Mengonsumsi
makanan serat tinggi memang memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan risiko
penyakit jantung, diabetes, kanker usus besar dan kanker payudara.
Para ahli
menyarankan, orang dewasa rata-rata membutuhkan sekitar 25 gram (perempuan)
sampai 30 gram (laki-laki) dan sekitar 20 gram untuk anak-anak. Tapi bila orang
mengonsumsi serat hingga lebih dari 45 gram per hari, maka serat tersebut
justru bisa berakibat buruk bagi tubuh.
Dilansir dari
Buzzle, Jumat (8/10/2010), berikut 5 akibat kebanyakan mengonsumsi
serat:
1.Sembelit
Sebenarnya
bila orang makan serat dengan jumlah yang cukup dan sesuai, maka serat akan
membersihkan perut dan kotoran di usus bisa menjadi lebih lunak. Tapi jika
mengonsumsi serat lebih dari kebutuhan tubuh, serat justru dapat membuat
sembelit (susah buang air besar).
Hal
ini karena serat menyerap air ketika melalui sistem pencernaan. Jadi jika orang
terlalu banyak konsumsi serat, air dalam saluran cerna pun banyak yang diserap.
Akibatnya bisa menjadi susah buang air besar.
2.
Dehidrasi
Dengan
alasan yang sama yaitu serat dapat menyerap air, maka tidak mengherankan bila
orang yang mengonsumsi terlalu banyak serat menjadi dehidrasi (kekurangan
cairan tubuh).
3.
Perut kembung
Perut
kembung merupakan emisi gas produk sampingan kombinasi proses pencernaan dalam
tubuh. Serat berlebih bisa menyebabkan perut kembung karena bakteri dalam usus
mencerna serat secara berlebihan, sehingga membuat gas sebagai produk
sampingannya.
4.
Kenaikan berat badan
Orang
biasanya makan banyak serat dengan harapan dapat menjaga berat badan. Tapi
dengan makan serat berlebihan justru malah dapat menyebabkan orang mengalami
kenaikan berat badan.
Hal
ini terjadi karena banyak serat berarti menyerap banyak air. Jadi jumlah air
yang tidak diperlukan mungkin akan disimpan dalam tubuh, yang disebut retensi
air. Air yang ditahan ini akhirnya yang membuat berat badan Anda menjadi naik.
5.Susah
hamil
Penelitian
menunjukkan bahwa konsumsi serat yang terlalu banyak bisa menurunkan kadar
estrogen dan beberapa hormon reproduksi lainnya seperti progesteron, hormon
luteinizing dan follicle-stimulating hormone.
Asupan
serat yang tinggi terutama dari buah-buahan juga dikaitkan dengan risiko tinggi
memiliki siklus menstruasi anovulatori, yaitu ovarium gagal melepaskan sel
telur. Penemuan ini telah dilaporkan dalam American Journal of Clinical
Nutrition
Serat
memang sangat bermanfaat bagi tubuh, tapi harus diingat bahwa sesuatu yang
berlebihan tentunya juga membawa efek yang buruk. Jadi, sebaiknya selalu
perhatikan pola makan dan makanlah sesuai kebutuhan tubuh.
Akibat
Kekurangan Serat ternyata menyebabkan beragam penyakit berbahaya,
yang diantaranya obesitas, hipertensi, aterosklerosis, hiperlipidemia, kencing
manis, batu empedu, hiatal hernia, penyakit divertikulosis, wasir, kanker usus
besar, sakit gigi dan ganguan
kesehatan lainnya. Dan perlu anda ketahui bahwa 2/3 kasus
hipertensi disebabkan oleh obesitas atau kegemukan, yang kedua penyakit ini
disebabkan karena kurang serat.
Penyakit-penyakit
yang terkait dengan kekurangan serat pangan tersebut sebenarnya bisa dihindari
dengan mengonsumsi makanan yang mengandung pati dan serat dalam jumlah 20-35
gram/hari. Dengan mencukupkan serat harian maka kelebihan lemak jenuh,
kolesterol, gula dan natrium dapat dihindari. Hal ini juga dapat membantu mengontrol
berat badan.
Makanan Berserat Mencegah
Kegemukan
Alasan
serat pangan dapat mencegah obesitas, adalah makanan tanpa serat mengandung
energi jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang mengandung serat. Makanan
berserat meningkatkan intensitas pengunyahan, memperlambat proses makan, dan
menghambat laju pencernaan makanan. Diet serat dapat meningkatkan ekskresi
lemak dan nitrogen melalui feses. Makanan yang mengandung serat akan memberikan
rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan anda untuk makan.
Pelaku
Vegetarian dengan diet kaya serat pangan, akan mempunyai tekanan darah yang lebih
rendah dibandingkan mereka yang bukan vegetarian. Hal ini telah terbuktikan,
bahwa pergantian makanan dari diet rendah serat ke tinggi serat akan menurunkan
tekanan darah pada orang sehat dan diikuti dengan penurunan berat badan.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan di Swedia menunjukkan, bahwa serat gum guar efektif
menurunkan tekanan darah tinggi meski tanpa diikuti langkah untuk penurunan
berat badan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gum guar dapat dipakai sebagai
alternatif pengganti obat untuk menurunkan
tekanan darah (hipertensi).
Jenis Makanan Tinggi Serat
Makanan
yang mengandung serat tinggi adalah sayuran, buah-buahan, serealia, dan jenis
kacang-kacangan. Adapun kandungan serat pangan pada berbagai jenis sayuran
tropis adalah sebagai berikut daun kelor (4,53%), bayam (3,28%), kacang panjang
(3,34%), biji kecipir (2,94%), paria (2,59%), daun talas (2,58%), brokoli
(2,63%), rebung (2,56%), pecay (1,58%), kecambah kedelai (1,27%), sawi (1,01%),
dan ketimun (0,61%). Kandungan serat pangan untuk
menghindari beragam penyakit Akibat Kekurangan Serat dari buah-buahan tropis
adalah lemon (2,06%), pisang (1,63%), nanas segar (1,46%), orange (1,08%),
mangga (1,06%) dan pepaya (0,91%). Sedangkan pada jenis Kacang-kacangan yang
banyak mengandung serat adalah kacang tolo (4,5%), kacang hijau (4,3%), kacang
merah (3,8%), kedelai (1,9%), kacang tanah (1,4%). Mengkonsumsi makanan
berserat ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan, selain dapat mencegah
beberapa penyakit yang serius, mengkonsumsi makanan berserat juga
memberikan rasa kenyang serta dapat melancarkan pencernaan.Sebuah penelitian
membuktikan kalau seseorang rutin memenuhi kebutuhan harian serat (14 gram
setiap 1.000 konsumsi kalori) memiliki kesempatan hidup 9 tahun lebih panjang.
Serat berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam
tubuh yang biasanya memicu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).
Dalam sebuah penelitian jangka panjang, mengkonsumsi makanan berserat mampu
mencegah penyakit jantung. Penelitian tersebut juga membuktikan kalau serat
berkhasiat mencegah inflamasi (peradangan).
Serat
didapat dari gandum (misalnya oatmeal, roti gandum, beras merah), sayur-sayuran
(misalnya wortel, brokoli, kangkung, bayam), buah-buahan (misalnya
apel,pisang,jeruk )serta kacang-kacangan (buncis, kacang polong, kacang
kedelai).
Berbagai
penelitian kesehatan telah membuktikan bahwa kekurangan asupan serat ternyata
beresiko mendatangkan penyakit.
Berikut
beberapa penyakit yang dapat timbul akibat kurang mengkonsumsi serat :
Kencing
Manis (Diabetes Militus)
Pola
makan dengan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko wanita
terkena Diabetes tipe II. Diet kaya serat tinggi dapat memperlambat penyerapan
gula dalam darah sehingga mengurangi risiko terkena diabetes hingga 28 %
Kolesterol
tinggi
Hasil
studi menunjukkan bahwa makanan yang tinggi serat dapat menurunkan kolesterol.
Serat yang larut dalam air bersifat mengikat kolesterol, dan membantu untuk
menyingkirkan kolesterol dari sistem pencernaan. Hal inilah yang membuat
kolesterol dalam darah turun.
Penyakit
Jantung Koroner
Akibat
kurang serat dalam makanan sehari-hari dapat menyebabnya tinggi kadar
kolesterol tubuh yang dapat menyebabkan risiko terkena penyakit jantung koroner
meningkat. Studi menunjukkan bahwa dengan meningkatkan asupan serat
rata-rata 10 - 20 gram perhari maka risiko kematian akibat penyakit
jantung dapat diturunkan sampai dengan 19-27 % .
Kanker
Menurut
National Cancer Institute sekitar sepertiga kasus kematian akibat kanker
disebabkan oleh pola makan yang salah. Menurut hasil penelitian, diet yang
tinggi serat dapat mengurangi risiko b
Ambeien
atau wasir
Bila kurang
serat dan tidak cukup minum air dapat menyebabkan feses menjadi
keras dan sulit dikeluarkan. Saat BAB perlu mengejan sehingga
meningkatkan risiko timbulnya wasir.
Tekanan
darah tinggi (Hipertensi)
Beberapa
studi menunjukkan bahwa asupan serat yang tinggi dapat menurunkan baik tekanan
darah sistolik dan diastolik.
Beberapa
kanker, termasPola makan kaya serat tidak hanya membuat Anda merasa kenyang dan
melancarkan pencernaan, tetapi juga menjadi cara ampuh untuk melawan penyakit.
Beberapa penyakit yang mungkin diakibatkan oleh kurangnya serat antara lain:
Kolesterol
tinggi atau penyakit jantung.
Hasil
studi menunjukkan bahwa makanan yang rendah kandungan kolesterol dan lemak
jenuhnya, serta tinggi akan sayuran dan gandum utuh, dapat menurunkan
kolesterol sebanyak 0,5% hingga 2% untuk setiap gram serat yang larut dalam air
dan dikonsumsi setiap hari. Serat yang larut dalam air bersifat mengikat
kolesterol, dan membantu untuk menyingkirkannya dari sistem pencernaan. Hal
inilah yang membuat kolesterol dalam darah turun, dan mengurangi
penyimpanan kolesterol dalam pembuluh arteri. Serat yang larut dalam air akan
membentuk substansi dalam bentuk seperti gel. Sumber serat yang larut adalah
oats, legume (buncis, kacang polong, kacang kedelai), apel, pisang, buah
beri, barley, dan beberapa sayuran.
Diabetes.
Serat
tak hanya membantu penanganan diabetes, tetapi juga menjadi pencegahan yang
efektif. Diet kaya serat terbukti mampu mengurangi risiko diabetes hingga 28%.
Sedangkan pola makan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko
wanita dalam menciptakan diabetes tipe II.
uk kanker
usus besar.
Hemorrhoids.
Hemorrhoids, atau vena yang
membengkak di dekat anus dan usus besar bagian bawah, dapat berkembang ketika
dipaksa mendorong atau mengejan saat BAB. Mengonsumsi makanan yang kaya serat
seperti sayuran dan gandum utuh, serta minum cukup banyak air, dapat
membantu mencegah dan menyingkirkan hemorrhoids. Karena, feses yang Anda
hasilkan lunak, sehingga mampu melewati sistem pencernaan dengan mudah. Bila
feses keras sehingga menimbulkan perdarahan, segera konsultasikan dengan
dokter. Hal ini bisa merupakan tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Irritable
bowel syndrome (IBS).
Saat
perut bergejolak, saraf-saraf dan otot-otot pada usus besar menjadi sangat
sensitif terhadap beberapa makanan. Hasilnya, perut bisa kram, kembung, ingin
kentut terus karena penuh gas, diare, dan konstipasi. IBS memang tidak ada
obatnya, namun gejalanya dapat dikurangi dengan mengonsumsi obat-obatan,
mengurangi stres, dan menghindari pemicunya, seperti makanan berlemak, alkohol,
dan minuman bersoda. Serat, seperti yang terdapat pada dedak atau bekatul,
gandum utuh, dan sayuran, dapat mengurangi gejala IBS (khususnya konstipasi),
karena membuat feses lunak, utuh (tidak terpotong-potong), sehingga Anda tak
perlu ngeden untuk mengeluarkannya.
Jika
Anda tidak terbiasa mengonsumsi banyak serat, dan ingin mencoba mengubah pola makan
Anda, lakukan secara berangsur-angsur. Selain itu, jangan berlebihan
mengonsumsinya, karena juga dapat menyebabkan gejala yang sama, seperti kram,
gas dalam perut, kembung, dan diare. Anda bisa mencegah masalah ini dengan
menambahkan beberapa gram serat saja setiap hari. Cara yang mudah untuk melengkapinya
adalah dengan minum dua cangkir minuman bebas kalori setiap selesai makan.