Senin, 17 November 2014

Tenis Meja



Sejarah Olahraga Tenis Meja Atau Ping Pong
Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak –anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh. Tetapi kalau kita ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai juga    berbagai style permainan yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa mengetahui dasar-dasarnya.
Berawal dari sebuah permainan yang bersifat rekreasi, ping pong atau tenis meja menjadi olahraga serius yang turut dilombakan di ajang Olimpiade. Peminatnya pun tak sebatas pada para atlet tenis meja, tetapi merambah juga hingga ke klub atau perkumpulan nonformal di masyarakat.
Sejarah Olahraga Tenis Meja Atau Ping Pong
Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris. Situs pongworld menyebutkan bahwa ping pong dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-an. Meja makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat pertama yang digunakan. Boleh jadi mereka menyebut permainan itu sebagai gossima, flim-flam, atau ping pong.
ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu, sedangkan yang lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Namun, belakangan seperti dilansir situs geocities.com, olahraga ini juga populer di Amerika Serikat (AS) sekitar 1900-an
Sayang, permainan ini mulai kehilangan popularitas. Tapi secara bersamaan muncul satu gerakan simultan yang dimulai dari sejumlah kawasan di dunia berupaya menghidupkan kembali ping pong sebagai olahraga serius pada 1922
Hasilnya, terbentuklah Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) yang terdiri atas 140 negara anggota pada 1926. ITTF juga menjadi sponsor individu dan tim yang bermain di kejuaraan dunia yang diselenggarakan dua tahun sekali
Olahraga ini pun segera menyebar ke Jepang dan negara Asia lain. Jepang pun mendominasi olahraga tersebut pada 1950-1960-an. Namun, Cina langsung mengejar ketertinggalan. Sekitar 1960-an dan 1970-an, Cina menguasai sendiri tenis meja. Tapi, setelah tenis meja menjadi cabang olahraga yang dilombakan di Olimpiade pada 1980-an, negara lain seperti Swedia dan Korea Selatan turut masuk dalam jajaran papan atas dunia
Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah ping pong. Permainan ping pong sama dengan permainan badminton yaitu menggunakan raket, namun raket bola ping pong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet atau sering disebut bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke asia melalui Republik Rakyat Cina, Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut merupakan pelopor perkembangan tenis meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Pada tahun 1939 sebelum perang dunia ke II para tokoh petinis meja indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Dan sejak itu, Perkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat.
Permainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun usaha-usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada waktu diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay pada bulan Februari 1952. Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia(TTFA). Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :
Ke 1 di Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957
Ke 5 di Bombay tahun 1960
Ke 6 di Manila tahun 1963
Ke 7 di Seoul tahun 1964
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.
Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
Sarana perasana tenis meja
Alat Pemukul (Bet)
Terdiri dari kayu (wood) dan karet.
Pemukul kayu (wood)
Agar pemain berprestasi maksimal, maka pemukul kayunya sangat diperhatikan sesuai dengan tipe pemain begitu juga dengan karetnya.

Beberapa merek bet tanpa karet berikut karakteristiknya produksi buttefly :
Tamca gergelyPantulanya cepat dibandingkan dari merek lain, beratnya 95 gram dibuat dari kayu cemara dan di campur dengan carbon dan plastic, cocok untu pemain-pemain serang cepat
Tamaropal
Terdiri dari  satu lapis, terbuat dari kayu cemara, cocok untuk pemain cepat beratnya 100 gram.
Power Drive
Terbuat dari lapisan kayu pohon cemara berwarna gelap, beratnya 95 gram.
Karet
Secara umum karet tenis meja dapat dibedakan atas 4 macam, yaitu :
Hard pimpled rubber yaitu karet berbintik keluar tanpa spon.
Inverted (pips in) sponge rubber yaitu permukaan karet yang dilapisi spon dengan bintik bintik menghadap ke dalam.
Sandwich (pips ot) sponge rubber yaitu permukaan karet yang dilapisi spon dengan bintik-bintik menghadap keluar
Anti topspin sponge rubber yaitu permukaan karet yang dilapsi spon yang berfungsi untuk menetralisir bola bola topspin yang tajam.
Standard Bet Tenis Meja
Berat bet tenis meja kurang lebih : 150 gram
Daun bet datar dan dan 85% dari kayu
Tebal bet busa karet biasa adalah 2 mm
Tebal bet karet bintik maksimal 4 mm
Tulisan ittf di karet bet
MEJA
Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 2,74 m, lebar 1,525 m, dan tinggi 76 cm.
Permukaan permainan boleh terbuat dari bahan apapun, asal dapat memantul bola dengan rata dijatuh kan dari 30 cm kembali keatas setingginya 23 cm.
Permukaan permainan harus berwarna gelap dan pudar ditambah garis putih selebar 2 cm sepanjang tiap sisi meja.
Net
Tinggi net tenis meja : 15,25 cm
Jarak tiang dari net meja : 15,25 cm
Bola
Diameter bola tenis meja : 40 mm
Berat bola tenis meja : 25 gram
Warna bola tenis meja : putih, orange dan tidak mengkilat
TEKNIK DASAR TENIS MEJA
Teknik dasar tenis meja secara umum meliputi jenis-jenis pukulan, antara lain servis, drive, chop, push, dan block.
1.  Servis
Sebelum pertandingan dimulai, bola harus dipukul pertama kali dengan cara memantulkannya ke meja  servis dan memukulnya. Pukulan ini disebut  servis. Pukulan servis harus bisa melewati jaring. Servis harus dimulai dengan bola diam bebas dalam telapak tangan terbuka dari tangan bebas yang leluasa dari pemukul servis (server).

Server kemudian melambungkan bola ke atas nyaris vertikal, tanpa memberikan putaran. Bola juga naik sekurang-kurang 16 cm setelah lepas dari telapak tangan bebas dan kemudian jatuh tanpa bersentuhan dengan sesuatu.

2.  Drive
Teknik pukulan  drive dilakukan dengan bet menyerong ke atas dan dari bawah. Bet sikapnya menutup. Pukulan ini dapat dikendalikan dan digunakan untuk menyerang lawan. Pukulan ini dapat dilakukan dengan teknik forehand atau backhand.
Teknik Dasar Tenis Meja
Gambar: a) Servis dan b) drive dalam permainan tenis meja
3.  Chop
Gerakan pukulan ini mirip dengan gerakan menebang pohon. Gerakan ini bisa dilakukan untuk mengembalikan bola. Pukulan ini bisa dilakukan dengan teknik forehand atau backhand.

4.  Push
Teknik pukulan push dilakukan dengan mendorong bola dengan sikap bet terbuka. Biasanya pukulan ini digunakan untuk mengembalikan pukulan yang berasal dari teknik chop atau push itu sendiri. Pukulan ini bisa dilakukan dengan teknik forehand atau backhand.

5.  Block
Teknik ini digunakan untuk mengembalikan bola dengan sikap bet tertutup. Pukulan ini sering digunakan untuk mengembalikan bola-bola drive atau top spin
Teknik Dasar Tenis Meja

Gambar: a) Chop dan b) block dalam permainan tenis meja

Perwasitan Tenis Meja

           Filosofi wasit tenis meja  adalah sebagai pengatur dan penengah jalannya suatu game atau pertandingan mulai dari pertandingan itu dimulai sampai selesai agar pertandingan itu berjalan dengan lancar.

·         Perlengkapan wasit tenis meja :
ü  Kartu kuning
ü  Kartu merah
ü  Karu putih
ü  Koin
·         Petugas dan pembantu wasit
ü  Referee
Referee adalah seseorang mengatur jalanya suatu kompetisi. Referee mempunyai kedudukan diatas wasit.
ü  Pembantu wasit
Pembantu wasit adalah seseorang yang membantu wasit dalam memimpin suatu pertandingan atau bisa juga menjadi pencatat score. Pembantu wasit duduk di sebelah meja dan berhadapan dengan wasit.
ü  Pencatat pukulan
Pencatat pukulan adalah seseorang yang mencatat pukulan.
·         Wewenang dan tanggungjawabpetugas
ü  Wewenang dan tanggung jawab referee
a.  memimpin undian;
b.  penjadwalan pertandingan dengan waktu dan meja pertandingan;
c.         ketentuan (keseragaman) untuk wasit/petugas pertandingan;
d.                     memimpin pertemuan dengan para wasit/petugas pertandingan sebelum pertandingan dimulai;
e.         mengecek keabsahan pemain untuk pertandingan yang diikuti;
f.         memutuskan apakah permainan dapat ditunda bila terjadi sesuatu yang darurat;
g.         memutuskan apakan pemain dapat meninggalkan arena selama pertandingan masih berlangsung;
h.         memutuskan apakah waktu pemanasan dapat diperpanjang;
i.          memutuskan apakah pemain yang bertanding dapat memakai trainingspak;
j.        memutuskan interpretasi pertanyaan yang timbul tentang ketentuan dan peraturan pertandingan termasuk pakaian yang digunakan, peralatan, dan kondisi pertandingan;
k.         memutuskan waktu dan tempat pemain untuk melakukan pemanasan selama penundaan darurat permainan;
l.          mengambil tindakan disiplin terhadap pelanggaran ketentuan dan sikap atau hal lain yang melanggar peraturan.
Bila tugas referee didelegasikan kepada orang lain, dengan persetujuan panitia penyelenggara, harus diumumkan kepada peserta, dan selayaknya kepada kapten tim.
Referee yang telah ditentukan atau wakilnya harus ada sepanjang pertandingan.
Apabila Referee menganggap perlu, ia dapat mengganti wasit, asisten wasit kapan saja, tetapi ia tidak boleh mengubah keputusan yang dibuat oleh wasit yang diganti yang menjadi wewenangnya.
Referee harus mengawasi pemain sejak saat tiba di arena tempat pertandingan hingga keluar dari tempat tersebut.
ü  Wewenang dan tanggung jawab wasit
a.  memeriksa keabsahan peralatan dan kondisi tempat pertandingan dan melaporkan kepada referee apabila terdapat kekurangan/ kerusakan.
b.  mengambil bola secara acak seperti pada 3.4.2.1.1-2;
c.   melakukan undian untuk menentukan yang servis, penerima bola, atau tempat;
d.    memutuskan apakah persyaratan servis dapat  diperlonggar bagi pemain yang cacat fisik;
e.   mengontrol urutan servis, penerima bola, tempat, dan mengoreksi kesalahan yang terjadi;
f.    memutuskan setiap reli sebagai suatu poin atau let.
g.    mengucapkan poin/skor sehubungan dengan prosedur yang ditentukan;
h.    memperkenalkan sistem percepatan waktu pada saatnya;
i.     menjaga kelangsungan permainan;
j.     mengambil tindakan bagi pelanggar ketentuan coaching/nasihat atau ketentuan sikap;
k.    Melakukan undian untuk menentukan pemain/pasangan/tim yang harus mengganti pakaian bila terjadi kesamaan warna pakaian dan kedua pihak tidak ada yang mengalah untuk mengganti pakaian.
l.          Memastikan bahwa hanya orang yang berhak yang boleh berada di arena/area pertandingan.
ü  Wewenang dan tanggung jawab pembantu wasit
a.  memutuskan apakah bola  menyentuh atau tidak sisi atas meja yang terdekat dengannya.
b.  Memberitahukan wasit atas perlakuan yang berhubungan dengan nasihat dan sikap (pemain/pemberi nasihat)
o   Baik wasit maupun pembantunya dapat :
a.  memutuskan apakah servis pemain tidak sah;
b.  memutuskan apakah bola menyentuh net pada saat servis;
c.  memutuskan apakah pemain menyentuh bola;
d.     memutuskan apakah kondisi permainan terganggu dan dapat mempengaruhi hasil suatu reli;
e.     memastikan waktu pemanasan, interval antara game/set, dan lamanya pertandingan.
o   Baik pembantu wasit maupun salah satu petugas lain dapat bertugas sebagai pencatat pukulan, menghitung pukulan penerima bola atau pasangannya ketika sistem percepatan waktu diberlakukan;
o   Keputusan yang dibuat oleh pembantu wasit atau pencatat pukulan sehubungan dengan yang dijabarkan pada 3.3.2.5-6 tidak dapat diubah oleh wasit.
o     hingga keluar arena setelah pertandingan selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar