Sejarah Olahraga Tenis Meja Atau
Ping Pong
Tenis meja adalah suatu cabang
olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak –anak maupun orang dewasa dapat
bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap
sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh.
Tetapi kalau kita ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau
kita harus mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita
harus menguasai juga berbagai style
permainan yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa mengetahui
dasar-dasarnya.
Berawal dari sebuah permainan yang bersifat rekreasi, ping pong
atau tenis meja menjadi olahraga serius yang turut dilombakan di ajang
Olimpiade. Peminatnya pun tak sebatas pada para atlet tenis meja, tetapi
merambah juga hingga ke klub atau perkumpulan nonformal di masyarakat.
Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris. Situs pongworld
menyebutkan bahwa ping pong dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat
akhir 1800-an. Meja makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat
pertama yang digunakan. Boleh jadi mereka menyebut permainan itu sebagai
gossima, flim-flam, atau ping pong.
ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu,
sedangkan yang lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Namun,
belakangan seperti dilansir situs geocities.com, olahraga ini juga populer di
Amerika Serikat (AS) sekitar 1900-an
Sayang, permainan ini mulai kehilangan popularitas. Tapi secara
bersamaan muncul satu gerakan simultan yang dimulai dari sejumlah kawasan di
dunia berupaya menghidupkan kembali ping pong sebagai olahraga serius pada 1922
Hasilnya, terbentuklah Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF)
yang terdiri atas 140 negara anggota pada 1926. ITTF juga menjadi sponsor
individu dan tim yang bermain di kejuaraan dunia yang diselenggarakan dua tahun
sekali
Olahraga ini pun segera menyebar ke Jepang dan negara Asia lain.
Jepang pun mendominasi olahraga tersebut pada 1950-1960-an. Namun, Cina
langsung mengejar ketertinggalan. Sekitar 1960-an dan 1970-an, Cina menguasai
sendiri tenis meja. Tapi, setelah tenis meja menjadi cabang olahraga yang
dilombakan di Olimpiade pada 1980-an, negara lain seperti Swedia dan Korea
Selatan turut masuk dalam jajaran papan atas dunia
Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk
Republik Rakyat Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah
ping pong. Permainan ping pong sama dengan permainan badminton yaitu
menggunakan raket, namun raket bola ping pong terbuat dari papan dan dilapisi
dengan karet atau sering disebut bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke
asia melalui Republik Rakyat Cina, Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut
merupakan pelopor perkembangan tenis meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja
di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di
balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Pada
tahun 1939 sebelum perang dunia ke II para tokoh petinis meja indonesia
mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Dan sejak itu,
Perkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang bisa dikatakan cukup
pesat.
Permainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910.
Namun usaha-usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru
berakar pada waktu diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay pada bulan
Februari 1952. Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia
tersebut memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa
inggris lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia(TTFA).
Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :
Ke 1 di Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957
Ke 5 di Bombay tahun 1960
Ke 6 di Manila tahun 1963
Ke 7 di Seoul tahun 1964
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930.
Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda
sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan
pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi
anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah,
tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan
Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta
PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia,
yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di
Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang
berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam
arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta
pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan
tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.
Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi
setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain
kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam
perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga
Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan
setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986
setiap 6 bulan sekali.
Sarana perasana tenis
meja
Alat
Pemukul (Bet)
Terdiri
dari kayu (wood) dan karet.
Pemukul
kayu (wood)
Agar
pemain berprestasi maksimal, maka pemukul kayunya sangat diperhatikan sesuai
dengan tipe pemain begitu juga dengan karetnya.
Beberapa
merek bet tanpa karet berikut karakteristiknya produksi buttefly :
Tamca
gergelyPantulanya cepat dibandingkan dari merek lain, beratnya 95 gram dibuat
dari kayu cemara dan di campur dengan carbon dan plastic, cocok untu
pemain-pemain serang cepat
Tamaropal
Terdiri
dari satu lapis, terbuat dari kayu
cemara, cocok untuk pemain cepat beratnya 100 gram.
Power
Drive
Terbuat
dari lapisan kayu pohon cemara berwarna gelap, beratnya 95 gram.
Karet
Secara
umum karet tenis meja dapat dibedakan atas 4 macam, yaitu :
Hard
pimpled rubber yaitu karet berbintik keluar tanpa spon.
Inverted
(pips in) sponge rubber yaitu permukaan karet yang dilapisi spon dengan bintik
bintik menghadap ke dalam.
Sandwich
(pips ot) sponge rubber yaitu permukaan karet yang dilapisi spon dengan
bintik-bintik menghadap keluar
Anti
topspin sponge rubber yaitu permukaan karet yang dilapsi spon yang berfungsi
untuk menetralisir bola bola topspin yang tajam.
Standard
Bet Tenis Meja
Berat
bet tenis meja kurang lebih : 150 gram
Daun
bet datar dan dan 85% dari kayu
Tebal
bet busa karet biasa adalah 2 mm
Tebal
bet karet bintik maksimal 4 mm
Tulisan
ittf di karet bet
Berbentuk
persegi panjang dengan ukuran panjang 2,74 m, lebar 1,525 m, dan tinggi 76 cm.
Permukaan
permainan boleh terbuat dari bahan apapun, asal dapat memantul bola dengan rata
dijatuh kan dari 30 cm kembali keatas setingginya 23 cm.
Permukaan
permainan harus berwarna gelap dan pudar ditambah garis putih selebar 2 cm
sepanjang tiap sisi meja.
Net
Tinggi
net tenis meja : 15,25 cm
Diameter
bola tenis meja : 40 mm
Berat
bola tenis meja : 25 gram
Warna
bola tenis meja : putih, orange dan tidak mengkilat
TEKNIK DASAR TENIS MEJA
Teknik dasar tenis meja secara
umum meliputi jenis-jenis pukulan, antara lain servis, drive, chop, push, dan
block.
1. Servis
Sebelum pertandingan dimulai, bola harus dipukul pertama kali
dengan cara memantulkannya ke meja servis dan memukulnya. Pukulan ini
disebut servis. Pukulan servis harus bisa melewati jaring. Servis harus
dimulai dengan bola diam bebas dalam telapak tangan terbuka dari tangan bebas
yang leluasa dari pemukul servis (server).
Server kemudian melambungkan bola ke atas nyaris vertikal, tanpa
memberikan putaran. Bola juga naik sekurang-kurang 16 cm setelah lepas dari
telapak tangan bebas dan kemudian jatuh tanpa bersentuhan dengan sesuatu.
2. Drive
Teknik pukulan drive dilakukan dengan bet menyerong ke atas
dan dari bawah. Bet sikapnya menutup. Pukulan ini dapat dikendalikan dan
digunakan untuk menyerang lawan. Pukulan ini dapat dilakukan dengan teknik
forehand atau backhand.
Gambar: a) Servis dan b) drive dalam permainan tenis meja
3. Chop
Gerakan pukulan ini mirip dengan gerakan menebang pohon. Gerakan
ini bisa dilakukan untuk mengembalikan bola. Pukulan ini bisa dilakukan dengan
teknik forehand atau backhand.
4. Push
Teknik pukulan push dilakukan dengan mendorong bola dengan sikap
bet terbuka. Biasanya pukulan ini digunakan untuk mengembalikan pukulan yang
berasal dari teknik chop atau push itu sendiri. Pukulan ini bisa dilakukan
dengan teknik forehand atau backhand.
5. Block
Teknik ini digunakan untuk mengembalikan bola dengan sikap bet
tertutup. Pukulan ini sering digunakan untuk mengembalikan bola-bola drive atau
top spin
Gambar: a) Chop dan b)
block dalam permainan tenis meja
Perwasitan Tenis Meja
Filosofi wasit tenis
meja adalah sebagai pengatur dan penengah jalannya suatu game atau
pertandingan mulai dari pertandingan itu dimulai sampai selesai agar
pertandingan itu berjalan dengan lancar.
·
Perlengkapan wasit tenis meja :
ü Kartu kuning
ü Kartu merah
ü Karu putih
ü Koin
·
Petugas dan pembantu wasit
ü Referee
Referee adalah seseorang
mengatur jalanya suatu kompetisi. Referee mempunyai kedudukan diatas wasit.
ü Pembantu wasit
Pembantu wasit adalah
seseorang yang membantu wasit dalam memimpin suatu pertandingan atau bisa juga
menjadi pencatat score. Pembantu wasit duduk di sebelah meja dan berhadapan
dengan wasit.
ü Pencatat pukulan
Pencatat pukulan adalah
seseorang yang mencatat pukulan.
· Wewenang dan tanggungjawabpetugas
ü Wewenang dan tanggung jawab
referee
a. memimpin undian;
b. penjadwalan pertandingan dengan waktu dan meja
pertandingan;
c. ketentuan (keseragaman) untuk wasit/petugas
pertandingan;
d. memimpin pertemuan dengan
para wasit/petugas pertandingan sebelum pertandingan dimulai;
e. mengecek keabsahan pemain untuk
pertandingan yang diikuti;
f. memutuskan apakah permainan dapat
ditunda bila terjadi sesuatu yang darurat;
g.
memutuskan apakan pemain dapat
meninggalkan arena selama pertandingan masih berlangsung;
h.
memutuskan apakah waktu pemanasan dapat
diperpanjang;
i.
memutuskan apakah pemain yang bertanding
dapat memakai trainingspak;
j.
memutuskan interpretasi pertanyaan yang timbul tentang ketentuan dan peraturan
pertandingan termasuk pakaian yang digunakan, peralatan, dan kondisi
pertandingan;
k.
memutuskan waktu dan tempat pemain
untuk melakukan pemanasan selama penundaan darurat permainan;
l.
mengambil tindakan disiplin terhadap
pelanggaran ketentuan dan sikap atau hal lain yang melanggar peraturan.
Bila
tugas referee didelegasikan kepada orang lain, dengan persetujuan panitia
penyelenggara, harus diumumkan kepada peserta, dan selayaknya kepada kapten
tim.
Referee
yang telah ditentukan atau wakilnya harus ada sepanjang pertandingan.
Apabila
Referee menganggap perlu, ia dapat mengganti wasit, asisten wasit kapan saja,
tetapi ia tidak boleh mengubah keputusan yang dibuat oleh wasit yang diganti
yang menjadi wewenangnya.
Referee
harus mengawasi pemain sejak saat tiba di arena tempat pertandingan hingga
keluar dari tempat tersebut.
ü Wewenang dan tanggung jawab wasit
a. memeriksa keabsahan peralatan dan kondisi
tempat pertandingan dan melaporkan kepada referee apabila terdapat kekurangan/
kerusakan.
b. mengambil bola secara acak
seperti pada 3.4.2.1.1-2;
c. melakukan undian untuk
menentukan yang servis, penerima bola, atau tempat;
d. memutuskan
apakah persyaratan servis dapat diperlonggar bagi pemain yang cacat
fisik;
e. mengontrol
urutan servis, penerima bola, tempat, dan mengoreksi kesalahan yang terjadi;
f. memutuskan
setiap reli sebagai suatu poin atau let.
g. mengucapkan
poin/skor sehubungan dengan prosedur yang ditentukan;
h. memperkenalkan
sistem percepatan waktu pada saatnya;
i. menjaga
kelangsungan permainan;
j. mengambil
tindakan bagi pelanggar ketentuan coaching/nasihat atau ketentuan sikap;
k. Melakukan
undian untuk menentukan pemain/pasangan/tim yang harus mengganti pakaian bila
terjadi kesamaan warna pakaian dan kedua pihak tidak ada yang mengalah untuk
mengganti pakaian.
l.
Memastikan bahwa hanya orang yang berhak yang boleh berada di arena/area
pertandingan.
ü Wewenang dan tanggung jawab pembantu wasit
a. memutuskan
apakah bola menyentuh atau tidak sisi atas meja yang terdekat dengannya.
b. Memberitahukan
wasit atas perlakuan yang berhubungan dengan nasihat dan sikap (pemain/pemberi
nasihat)
o Baik wasit maupun pembantunya dapat :
a. memutuskan
apakah servis pemain tidak sah;
b. memutuskan
apakah bola menyentuh net pada saat servis;
c. memutuskan
apakah pemain menyentuh bola;
d. memutuskan
apakah kondisi permainan terganggu dan dapat mempengaruhi hasil suatu reli;
e. memastikan
waktu pemanasan, interval antara game/set, dan lamanya pertandingan.
o Baik pembantu wasit maupun salah satu
petugas lain dapat bertugas sebagai pencatat pukulan, menghitung pukulan
penerima bola atau pasangannya ketika sistem percepatan waktu diberlakukan;
o Keputusan yang dibuat oleh pembantu wasit
atau pencatat pukulan sehubungan dengan yang dijabarkan pada 3.3.2.5-6 tidak
dapat diubah oleh wasit.
o hingga keluar arena setelah pertandingan selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar